Kamis, 17 November 2016




ASUHAN  KEBIDANAN  NY  “K”  GESTASI  34-36  MINGGU  DENGAN LETAK LINTANG DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH  SINJAI  KABUPATEN  SINJAI
TANGGAL 15  JULI  2015






KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan
 Di Program Studi Kebidanan Akbid Madani Kabupaten Sinjai

OLEH
NIRMAWATI
12. 66. 152




PROGRAM STUDI D III  
 AKADEMI KEBIDANAN MADANI
KABUPATEN SINJAI
TAHUN 2015

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama                                     : Nirmawati
Nim                                         : 12.66.152
Program Studi                      : D III Kebidanan
Jurusan                                 : Kebidanan

Menyatakan dengan Sebenarnya bahwa :
1.    KTI ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan plagiat atau duplikasi dari tulisan/karya orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
2.    Seluruh bagian dari KTI ini merupakan karya saya sendiri selain kutipan yang ditujukan sumbernya. Segala kekeliruan yang ada di dalamnya adalah tanggung jawab saya.
Demikian pernyataan ini dibuat sebagaimana mestinya. Bilamana dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
                                                                        Sinjai,                     2015
Yang membuat pernyataan,




Nirmawati
Nim : 12.66.152

PERSETUJUAN  PEMBIMBING
Karya Tulis Ilmiah berjudul “Asuhan Kebidanan Ny “K” Dengan Letak Lintang  Di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai Kab. SinjaiTanggal 15 Juli 2015
Yang ditulis oleh :
Nama                         : Nirmawati
Nim                             : 12.66.152
Disetujui untuk diajukan pada sidang Karya Tulis Ilmiah program Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan Madani Sinjai.
Demikian Untuk Proses Selanjutnya.

                                                                                    Sinjai,                         2015
Pembimbing I,                                                    Pembimbing II,

H. Syamsuddin, S.Ag., M.Pd                     Hj. Ratnawati Muin, S.ST., M.Kes




KATA PENGANTAR

 Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan walau dalam bentuk yang paling sederhana yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Madani Sinjai.
Adapun karya tulis ini berjudul “Asuhan Kebidanan Ny “M” Suntikan Depo Progestin Dengan Amenorhea di Puskesmas Panaikang Tanggal 20  Juli  2015”.
Penulis yakin sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan mungkin dapat terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak. Karenanya penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ibu Ahmad Marsuki SH., MH dan Alfiah, S.ST atas segala bimbingan dan arahannya selama penyusunan karya tulis ini.
Tak lupa pula pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1.    Bapak A.Erfan  Askani, S.Ip., MM, selaku ketua yayasan pendidikan Enam-Enam pusat Makassar yang telah menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan Akademi kebidanan madani sinjai
2.        Ibu Hj . Rahmaniar S.ST.M.Kes, selaku Direktur Akbid Madani Sinjai.
3.        Ibu Alfiah, S.ST selaku ketua Program Studi Akademi kebidanan Madani sinjai.
4.        Segenap Dosen dan Staf kebidanan madani sinjai yang telah berbagi ilmu dengan penulis.
5.         Terima kasih pula untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan, yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu per satu, yang telah menawarkan tali persahabatan dan persaudaraan serta selalu memberi dukungan dan bantuannya sejak awal penulis menginjakkan kaki di kampus Akademi Kebidanan Madani Sinjai hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pengenbangan ilmu kebidanan. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan berkat, hikmat dan petunjuk dalam pemanfaatan penulisan karya tulis ilmiah ini. Amin....
                                                                                    Sinjai,      Juli 2015
                                                                                    Penulis,         

                                                                                    Nirmawati
                                                                                    12.66.152








  ASUHAN  KEBIDANAN  NY  “K”  GESTASI  34-36  MINGGU  DENGAN LETAK LINTANG DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH  SINJAI  KABUPATEN  SINJAI
TANGGAL 15  JULI  2015


Yang disusun dan diajukan oleh:
NIRMAWATI                                                                                                                 NIM 12.66.152
Telah Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji
Pada Hari : Sabtu
Tanggal    : 08 Agustus 2015
Telah diperbaiki dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Pembimbing :
1.    H. Syamsuddin, S.Ag., M.Pd.I                (                                   )
2.    Hj. Ratnawati Muin, S.ST, M.Kes            (                                   )
Penguji :
1.    Hj. Suhaenah, S.ST, M.Kes                      (                                   )


                                   

  Diketahui                                                           Diketahui
Direktur Akbid Madani Sinjai             Ketua Prodi Kebidanan Akbid Madani



Hj.  Rahmaniar, S.ST., M.Kes                                  Alfiah, S.ST      
    
PERSETUJUAN PEMBIMBING

ASUHAN  KEBIDANAN  NY  “K”  GESTASI  34-36  MINGGU  DENGAN LETAK LINTANG DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH  SINJAI  KABUPATEN  SINJAI
TANGGAL 15  JULI  2015


OLEH
NIRMAWATI                                                                                                                  NIM 12.66.152
Karya Tulis Ilmiah Ini Diterima Dan Disetujui, Untuk Diuji Dan
Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Program Studi D III Kebidanan Akbid
Madani Sinjai

Sinjai, 08 Agustus 2015

         Pembimbing I                                                      Pembimbing II


H. Syamsuddin, S.Ag, M.Pd.I                   Hj. Ratnawati Muin, S.ST, M.Kes


Mengetahui
Ketua Prodi Kebidanan Akbid Madani


Alfiah, S.ST 
ABSTRAK

NIRMAWATI  NIM 12.66.152, Asuhan Kebidanan Ny “K” Dengan Letak Lintang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai Kab. Sinjai Tanggal 15 Juli 2015, lima bab + 60 halaman + 10 buku + tahun 2008-2013, di bimbing  oleh H. Syamsuddin, S.Ag, M.Pd dan Hj. Ratnawati Muin, S.ST, M.Kes
Salah satu masalah yang cukup penting mengingat resikonya pada saat persalinan cukup besar dan dapat mengakibatkan kematian baik pada bayi maupun kematian ibunya. Tujuan utama setiap kehamilan dan persalinan agar berakhir dengan lahirnya bayi yang sehat dan ibu yang sehat. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu berlangsung normal
Dari penelitian yang dilakukan terhadap Ny “K” tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan pelaksana asuhan kebidanan. Artinya pelaksanaan asuhan kebidanan dilakukan berdasarkan teori yang didapatkan.
Diharapkan pada peneliti selanjutnya yang ingin mengambil judul ini untuk lebih memperbanyak literatur dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Letak Lintang. Diharapkan bagi instansi pemerintah baik institusi pendidikan, rumah sakit maupun puskesmas dapat meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan yang professional yang mempunyai dedikasi tinggi.


Kata Kunci               : Letak Lintang
Daftar Pustaka        : Tahun 2008-2013









      BIODATA







A.  Identitas
Nama                                                  : Nirmawati
Tempat / Tanggal Lahir                   : Sinjai, 26 Desember 1993
Jenis Kelamin                                   : Perempuan
Agama                                                : Islam
Alamat                                                : Tellu Limpoe
B.  Riwayat Pendidikan
1.    Tamat SD Neg. 174 Tanaeja                          :  Tahun 2006
2.    Tamat SMP Neg. 4 Lappae Sinjai Selatan   :  Tahun 2009
3.    Tamat SMA Neg. 1 Tellu Limpoe                   :  Tahun 2012
4.    Diploma III Kebidanan Madani Sinjai                       :  Tahun 2015
C.  Pengalaman Organisasi
-       PMR


PERSETUJUAN JUDUL
NAMA                        :  NIRMAWATI
NIM                 :   12.66.152
JUDUL KTI   : ASUHAN KEBIDANAN NY “K”  DENGAN LETAK LINTANG                            DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI KAB. SINJAI                         TANGGAL  20 JUNI 2015



Mengetahui,

 Pembimbing I                                                 Pembimbing II


H. Syamsuddin, S.Ag., M.Pd.I                Hj. Ratnawati Muin, S. ST., M.Kes



Direktur Akbid Madani Sinjai


Hj. Rahmaniar, S. ST., M. Kes
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................          i
PERSETUJUAN JUDUL.........................................................................          ii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................          iii
HALAMAN PERNYATAAN.....................................................................          iv
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................          v
PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................          vi
BIODATA PENULIS.................................................................................          vii
KATA PENGANTAR.................................................................................          viii
DAFTAR ISI...............................................................................................          ix
ABSTRAK..................................................................................................         x
BAB I. PENDAHULULAN........................................................................          1
A.   Latar Belakang Masalah .............................................................          1
B.   Ruang Lingkup Penulisan ........................................................          2
C.   Tujuan Penulisan ........................................................................          3
1.    Tujuan Umum .........................................................................          3
2.    Tujuan Khusus ......................................................................          3
D.   Manfaat Penulisan ......................................................................          4
E.   Metode Penulisan .......................................................................          5
F.    Sistematika Penulisan ................................................................          6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................          10
A.   Tinjauan Umum Tentang Kehamilan .......................................          10
1.    Pengertian Kehamilan.....................................................          10
2.    Diagnosis Kehamilan......................................................          10
3.    Perubahan Fisiologi dalam Kehamilan........................          13
4.    Perubahan Psikologi Wanita Hamil..............................          18
B.   Tinjauan tentang Letak Lintang.................................................          19
1.  Pengertian .........................................................................          19
2.  Etiologi ...............................................................................          20
3.  Diagnosis Letak Lintang..................................................          21
4.  Mekanisme Persalinan....................................................          22
5.  Komplikasi .........................................................................          23
6.  Prognosis...........................................................................          23
7.  Penatalaksanaan..............................................................          25
C.   Proses Manajemen Kebidanan..................................................          26
1.    Pengertian Manajemen Kebidanan..............................          26
2.    Tahapan Manajemen Kebidanan..................................          27
3.    Pendokumentasian Manajemen Kebidanan...............          31
BAB III. STUDI KASUS............................................................................          33
A.   Identifikasi Data Dasar.................................................................          33
B.   Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual......................................          38
C.   Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial.................................          43
D.   Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi.....................................          44
E.   Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan..................................          44
F.    Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan...........................          47
G.   Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan...........................................          49
H.   Pendokumentasian Hasil Asuhan............................................          51
BAB IV. PEMBAHASAN..........................................................................          54
A.   Identifikasi Data Dasar.................................................................          54
B.   Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual......................................          54
C.   Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial.................................          55
D.   Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi.....................................          55
E.   Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan..................................          56
F.    Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan...........................          56
G.   Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan...........................................          56
BAB  V.  PENUTUP..................................................................................          58
A. Kesimpulan..........................................................................          58
B. Saran.....................................................................................          59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




 BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Letak Lintang ialah jika letak anak di dalam rahim sedemikian rupa hingga paksi tubuh anak melintang terhadap paksi rahim. Sesungguhnya letak lintang sejati (paksi tubuh anak tegak lurus pada paksi rahim dan menjadikan sudut 90o) jarang sekali terjadi. (Eni Nur Rahmawati, 2011, Hal. 182)
Dalam upaya Safe Motherhood Indonesia mencanangkan Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia Sehat 2010. Dalam arti kata luas tujuan Safe Motherhood Indonesia dan Making Pregnancy Safer (MPS) sama, yaitu melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan mengurangi beban kesakitan, kecacatan, dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. (Prawirohardjo, S. 2010).
Kehamilan merupakan hal yang fisiologis tetapi bisa saja terjadi komplikasi. Salah satunya adalah letak sungsang (presentasi bokong)yaitu suatu keadaan pada letak janin memanjang dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Insiden presentasi bokong ditemukan sekitar 3-4% dari seluruh persalinan tunggal. Sekalipun insidennya kecil tetapi mempunyai resiko yang besar dan dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi.
(http://bidanshop.blogspot.com/2010 diakses tanggal 6 Juli 2015).
Tujuan utama setiap kehamilan dan persalinan agar berakhir dengan lahirnya bayi yang sehat dan ibu yang sehat. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu berlangsung normal. Seringkali ditemukan kelainan atau penyakit serta komplikasi yang dapat menyertai selama kehamilan. Pada akhirnya berdampak pada saat persalinan dan dapatberakhir dengan kematian ibu ataupun kematian bayinya.
(http://www.kuliahd3kebidanan.blogspot.com diakses tanggal 6 Juli 2015)
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Angka kematian ibu merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium (MDGs) ke lima yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, serta nifas. WHO memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin.(http://www.akbidforum.blogspot.com/  diakses diakses tanggal 6 Juli 2015)
AKI dan AKB di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN. Menurut SDKI pada tahun 2014 AKI adalah 359/100.000 kelahiran hidup dan AKB adalah 32/1.000 kelahiran hidup. Namun angka-angka tersebut khususnya AKI masih tinggi di antara negara ASEAN di luar Laos dan Kamboja. AKB di Indonesia masih tergolong tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, yaitu Singapura (3 per 1000), Brunei Darussalam (8 per 1000), Malaysia (10 per 1000), Vietnam (18 per 1000) dan Thailand (20 per 1000).(http://www.bascommetro.com diakses tanggal 6 Juli 2015).
Pada tahun 2013, 4.692 jiwa ibu di Indonesia melayang di masa seputar kehamilan, nifas dan persalinan. Adapun penyebab langsung dari kematian ibu (AKI) adalah, perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%. (http://www.metrotvnews.com/ diakses tanggal 6 Juli 2015)
Data yang diperoleh dari Profil kesehatan Sulawesi Selatan tahun 2011 sebanyak 78,84% dan menurun pada tahun 2012 yaitu sebanyak 77,13% per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB pada tahun 2009 sebanyak 3,31% dan meningkat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 5,78% per 1.000 kelahiran hidup. (http://www.datinkessulsel.wordpress.com/  diakses tanggal 6 Juli 2015).
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/ MDGs, 2000) pada tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan angka kematian ibu menjadi 102/100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi dari 68 menjadi 23/1000 kelahiran hidup, dan angka kematian balita 97 menjadi 32/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Data yang diperoleh dari rekam medik RSUD Sinjai Kab. Sinjai dari bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2014 yaitu sebanyak    10 kehamilan dengan letak lintang dari 892 kehamilan normal, tahun 2015 sebanyak 7 kehamilan dengan letak lintang dari 686 kehamilan normal. ( Rekam Medik RSUD Sinjai Kab. Sinjai 2015)
Melihat tingginya kasus letak lintang tersebut merupakan salah satu masalah yang cukup penting mengingat resikonya pada saat persalinan cukup besar dan dapat mengakibatkan kematian baik pada bayi maupun kematian ibunya. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui dan membahas secara spesifik mengenai kehamilan dengan letak Lintang dengan menggunakan metode pendekatan manajemen asuhan kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “K” Dengan Gestasi 34-36 Hari Di RSUD  Sinjai Kab. Sinjai tanggal 15Juli  2015”.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam karya tulis ini adalah “Asuhan Kebidanan Ny ”K” Kehamilan Dengan Letak Lintang Di RSUD Sinjai”  tanggal 15 Juli 2015.



C. Tujuan
1.  Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Ny ”K” kehamilan dengan letak Lintang berdasarkan pendekatan manajemen kebidanan di RSUD Sinjai.
2.  Tujuan Khusus
a.    Dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data Ny “K” Gestasi 34-36 Minggu dengan Letak Lintang di RSUD  Sinjai Tanggal 15 Juli 2015.
b.    Dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah aktual Ny “K” Gestasi 34-36 Minggu dengan Letak Lintang di RSUD  Sinjai Tanggal 15 Juli 2015.
c.    Dapat mengantisipasi diagnosa/masalah potensial Ny “K” Gestasi 34-36 Minggu dengan Letak Lintang di RSUD  Sinjai Tanggal 15 Juli 2015.
d.    Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi Ny “K” Gestasi 34-36 Minggu dengan Letak Lintang di RSUD  Sinjai Tanggal 15 Juli 2015.
e.    Dapat menyusun perencanaan asuhan kebidanan Ny “K” Gestasi 34-36 Minggu dengan Letak Lintang di RSUD  Sinjai Tanggal 15 Juli 2015.
f.     Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan Ny “K” Gestasi 34-36 Minggu dengan Letak Lintang di RSUD  Sinjai Tanggal 15 Juli 2015.
g.    Dapat mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan Ny “K” Gestasi 34-36 Minggu dengan Letak Lintang di RSUD  Sinjai Tanggal 15 Juli 2015.
h.    Dapat mendokumentasikan semua temuan asuhan kebidanan yang dilaksanakan Ny “K” Gestasi 34-36 Minggu dengan Letak Lintang di RSUD  Sinjai Tanggal 15 Juli 2015.
D.    Manfaat Penulis
Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah:
1.    Manfaat praktis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Madani Sinjai
2.    Manfaat Institusi
Sebagai bahan bagi institusi pendidikan dalam penerapan penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya
3.    Manfaat Ilmiah
Sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat dan petugas kesehatan utamanya bidan dalam upaya penerapan angka kematian ibu khususnya yang berkaitan dengan kehamilan letak lintang dengan sectio caesaria.

4.    Manfat Penulis
Sebagai tambahan pengalaman berharga bagi penulis untuk memperluas dan menambah wawasan dalam asuhan kebidanan.
E.  Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini secara sistematis meliputi :
a.    Studi kepustakaan
Penulis membaca dan mempelajari buku-buku berbagai literature yang berkaitan dengan masalah yang diangkat sebagai dasar teori yang dapat digunakan dalam pembahasan karya tulis ini.
b.    Studi kasus
Melaksanakan studi kasus pada Ny “....” dengan mengunakan pendekatan pemecahan masalah melalui asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian, merumuskan diagnose / masalah aktual maupun masalah potensial, perencanaan tindakan, implementasi, evaluasi dan pendokumentasian.
    Dalam memperoleh data yang akurat penulis mengunakan teknik :
a)    Anamnesa, penulis melakukan Tanya jawab dengan orang tua dan keluarga guna memperoleh data yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan.
b)    Studi dokumentasian, studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan dan hasil pemeriksaan diagnostik lainnya sesuai dengan kebutuhan dan indikasi.
c)    Diskusi, penulis menggunakan Tanya jawab dengan dokter atau bidan yang langsung menangani klien serta berdiskusi dengan dosen pembimbing karya tulis ini.
F.   Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran umum tentang karya tulis ini maka penulis menyusun dengan sistematis sebagai berikut :
BAB I       : PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
B.   Ruang lingkup penelitian
C.   Tujuan penulisan
D.   Manfaat penulisan
E.   Metode penulisan
F.    Sistematika penulisan
BAB II      : TINJAUAN PUSTAKA
A.  Tinjauan umum tentang kehamilan
B.  Tinjauan Tentang Letak Lintang
C. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
BAB III     : STUDI KASUS
A.  Identifikasi Data Dasar
B.  Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual
C. Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial
D. Evaluasi Perlunya Tindakan Segera / Kolaborasi
E.  Rencana Tindakan
F.  Implementasi
G. Evaluasi

BAB IV           : PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori dengan fakta yang ada, dibahas secara sistematis mulai dari langkah I sampai VII
BAB V                        : PENUTUP
A.   Kesimpulan
B.   Saran
DAFTAR PUSTAKA











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
1.    Pengertian Kehamilan
a.    Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
b.    Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita memiliki organ reproduksi yang sehat, yangtelah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan.
c.    Kehamilan adalah kehamilan yang terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa).
2.    Diagnosis Kehamilan
a.    Tanda- tanda presumtif ( tidak pasti )
1)    Amenore ( tidak dapat haid)
Wanita tidak datang menstruasi 2 bulan berturut-turut
2)    Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu.
3)    Ngidam (ingin makan khusus)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginannya yang demikian disebut ngidam. Keadaan ini biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama.
4)    Tidak tahan suatu bau – bauan
5)    Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi kie daerah kepala menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkopatau pingsan.
6)    Tidak ada selera makan (Anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul lagi.
7)    Lelah (fatigue)
8)    Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
9)    Sering buang air kecil (BAK) karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar, gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini akan kembali oleh karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
10) Konstipasi / Obstipasi oleh karena penurunan perstitaltik usus oleh pengaruh hormone steroid.
11) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta dijumpai pada muka, aerola payudara, leher dan dinding perut.
12) Varices, sering dijumpai pada kehamilan triwulan terakhir.
b.    Tanda mungkin hamil
1)    Uterus membesar
2)    Pemeriksaan dalam
a)    Tanda hegar (melunaknya alat reproduksi)
b)    Tanda chadwiks (vulva dan vagina kebiruan)
c)     Tanda piskacek (pembesaran uterus)
d)    Kontraksi brakston his (uterus teraba keras)
e)    Teraba ballottement (uterus teraba bulat)
3)    Pemeriksaan biologis kehamilan positif (HCG+)
c.    Tanda pasti kehamilan (tanda positif) yaitu:
1)    Gerakan janin yang  dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian- bagian janin
2)    Denyut jantung janin
a)    Didengar dengan stetoskop- monoral Laennec
b)    Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
c)    Dicatat dengan feto- elektro kardiogram
d)    Dilihat pada ultrasonografi
3)    Terlihat tulang – tulang janin dalam foto- rontgen.


3.    Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan
a.    Uterus
     Uterus yang semula beratnya 30 gram akan membesar sehingga menjadi seberat 1000 gram dibawah pangaruh estrogen dan progesteron. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
b.    Vagina
       Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh hormon estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick).
c.    Ovarium
      Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta pada umur kehamilan 16 minggu.Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang fungsinya akan diambil alih oleh plasenta.
d.    Payudara
      Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk persiapan laktasi.Perkembangannya dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesteron dan somatomammotropin.Estrogen menyebabkan hipertrofi sistem saluran payudara.Progesteron mempersiapkan dan menambah jumlah sel asinus.Sedangkan somatomam- motropin berfungsi mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin serta merangsang pengeluaran kolostrum.  
e.    Sirkulasi darah
1.    Volume Darah
     Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25% dan pucaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat sebanyak + 30%
2.    Protein darah
      Protein darah dalam serum berubah. Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan akan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta globulin dan fibrinogen terus meningkat.
3.    Hemoglobin
     Hemoglobin cenderung menurun oleh karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk kebutuhan transport oksigen (O2) yang sangat diperlukan selama kehamilan. Leukosit meningkat sampai 10.000 /ml


4.    Nadi dan tekanan darah
    Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester II dan kemudian akan naik lagi seperti pada keadaan pra-hamil. Tekanan vena dalam batas-batas normal pada ekstermitas atas dan bawah, cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 kali permenit.
5.    Jantung
      Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan (Mochtar R, 1998, hal.38).
f.    Sistem respirasi
     Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2, disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu ke atas
sehingga tidak jarang menimbulkan rasa sesak.
g.   Sistem pencernaan
     Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat sehingga menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, muntah dan lambung terasa panas. Hormon progesteron menyebabkan gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
     Pada bulan-bulan pertama kehamilan terhadap perasaan enek (mual), akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus-tonus traktus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. Gejala muntah (emesis), biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan morning sickness (Wiknjosastro H, 2002, hal.97).
h.  Sistem perkemihan
     Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
i.    Kulit
    Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. Hiperpigmetansi bisa terjadi pada striae gravidarum, areola mammae linea nigra, dan pipi (cloasma gravidarum).


j.    Metabolisme dalam kehamilan
     Kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, oleh karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
1)  Metabolisme basal naik sebesar 15%-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga.
2)  Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 MEq /l menjadi 145 Meq /l disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan oleh janin.
3)  Kebutuhan protein wanita hamil makin meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan dan juga untuk persiapan laktasi.
4)  Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
5)  Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
a)  Kalsium : 1,5 gr /hr, 30-40 gr untuk pertumbuhan tulang janin.
b)  Fosfor rata-rata 2 gr sehari.
c)   Zat besi 800 mg atau 30-50 mg sehari.
d)  Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak.
6)  Berat badan ibu hamil akan bertambah dari 6,5-16,5 kg selama hamil (½ kg /minggu). Pertumbuhan berat badan ini dapat dirinci sebagai berikut : janin 3-3,5 kg, plasenta 0,5 kg, air ketuban 1 kg, rahim 1 kg, lemak 1,5 kg, protein 2 kg dan rekresi air garam 1,5 kg 

4.    Perubahan Psikologi Wanita Hamil
       Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang sering terjadi selama masa kehamilan :
a.    Perubahan Pada Trimester Pertama.
     Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia merasa syok dan menyangkal walaupun  kehamilan tersebut direncanakan. Periode awal ketidakyakinan adalah hal umum yang terjadi dan sebagaian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka berencana membentuk hidup baru. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran-pikirannya sendiri, selain itu pengalaman hidup dan kebudayaan akan mempengaruhi kondisi psikologinya.
b.    Perubahan Pada Trimester Kedua.
     Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan.Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi. Ibu dapat menerima kehamilannya dan menggunakan pikiran serta energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan janinnya pertama kali, pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi yang besar.

c.    Perubahan Pada Trimester Ketiga.
     Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan sebagian wanita hamil mulai mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian ini, diharapkan suami dapat  memberi rasa aman dan mendukung istri dalam melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara ini akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinannya. Selain suami, dukungan keluarga juga sangat berarti. 
B.  Tinjauan tentang Letak Lintang
1.  Definisi letak Lintang
Letak Lintang ialah jika letak anak di dalam rahim sedemikian rupa hingga paksi tubuh anak melintang terhadap paksi rahim. Sesungguhnya letak lintang sejati (paksi tubuh anak tegak lurus pada paksi rahim dan menjadikan sudut 90o) jarang sekali terjadi. (Eni Nur Rahmawati, 2011, Hal. 182)
Pada letak Lintang, bahu biasanya berada diatas pintu atas panggul sedangkan kepala terletak pada salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang lain. Pada keadaan ini, janin biasa berada pada presentase bahu/ akromion. (Icesmi Sukarni, 2013)
Karena biasanya yang paling rendah adalah bahu, maka dalam hal ini disebut juga shoulder presentation.
a.    Menurut Letak Lintang kepala terbagi atas
-       Lli I : kepala di kiri
-       Lli II : Kepala di kanan
b.    Menurut  posisi punggung terbagi atas :
-       Dorso anterior (di depan)
-       Dorso posterior (di belakang)
-       Dorso superior (di atas)
-       Dorso Inferior (di bawah). (Amru sofian, 2013, hal. 251)
2.  Etiologi letak Lintang
Penyebab letak Lintang adalah :
a.    Dinding abdomen teregang secara berlebihan disebabkan oleh kehamilan multiparitas. Pada ibu hamil dengan paritas 4 atau lebih terjadi insiden hampir sepuluh kali lipat dibanding ibu hamil nullipara. Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung akibat multipara dapat menyebabkan uterus beralih kedepan.
b.    Janin prematur. Pada janin prematur letak janin belum menetap, perputaran janin sehingga menyebabkan letak memanjang.
c.    Plasenta previa atau tumor pada jalan lahir. Dengan adanya plasenta atau tumor di jalan lahir, maka sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
d.    Abnormalitas uterus. Bentuk dari uterus yang tidak normal menyebabkan janin tidak dapat engagement sehingga sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
e.    Panggul sempit. Bentuk panggul yang sempit mengakibatkan bagian presentasi tidak dapat masuk ke dalam panggul (engagement) sehingga dapat mengakibatkan sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir. (Sumarah, 2008, Hal. 142)
3.    Diagnosis letak Lintang
a.    Pemeriksaan abdominal
1)    Terlihat abdomen tidak simetris
2)    Sumbu memanjang janin melintang terhadap perut ibu
3)    Fundus uteri lebih rendah dari yang diharapkan sesuai dengan   umur kehamilan. Dikatakan uterus jongkok. Batas atasnya dekat   pusat dan lebih lebar dari biasa.
4)    Di kutub atas dan bawah uterus tidak teraba kepala maupun   bokong
5)    Kepala dapat di raba di salah satu sisi ibu
6)    Bokong teraba di sisi lain.


b.    Denyut jantung janin
Denyut jantung janin terdengar paling jelas dibawah pusat dan mempunyai arti diagnostik dalam penentuan letak.
c.    Pemeriksaan vagina
Yang paling penting adalah hasil negatif, tidak teraba kepala maupun bokong. Bagian terendah janin tinggi diatas PAP. Kadang-kadang dapat di raba bahu, tangan, iga, atau punggung anak. Oleh karena bagian terendah tidak dengan baik menutup panggul, mungkin ketuban menonjol ke dalam vagina.
d.    Pemeriksaan sinar – X
Pemeriksaan sinar – X berguna untuk memastikan diagnosis dan untuk mengetahui adanya kelainan janin atau panggul ibu. (Harry oxorn, 2010, Hal. 234)
4.    Mekanisme persalinan
Pelahiran spontan dari neonatus yang sepenuhnya telah berkembang tidak mungkin terjadi dengan posisi melintang yang persisten. Setelah membran ruptur, jika persalinan berlanjut, bahu janin di dorong ke dalam panggul, dan lengan yang berhubungan sering kali menonjol. Setelah beberapa penurunan, bahu tertahan oleh tepi pintu atas panggul, dengan kepala pada salah satu fossa iliaca dan bokong pada fossa lainnya. Seiring berlanjutnya persalinan, bahu tertahan dengan kuat di bagian atas panggul. Kemudian uterus berkontraksi dengan kuat pada usaha yang tidak berhasil untuk mengatasi halangan. (Gary cunningham, 2013, Hal. 498)
Jika janin kecil biasanya kurang dari 800 gram dan panggul luas, pelahiran spontan mungkin terjadi walaupun dengan posisi yang abnormal. Janin tertekan oleh kepala yang mendorong abdomennya. Bagian dinding toraks di bawah bahu akan menjadi bagian yang paling menggantung, terlihat pada vulva. Kepala dan toraks kemudian melewati rongga panggul pada waktu yang sama. Janin, yang seperti terlipat dan karena itu terkadang disebut conduplicato corpore, keluar. (Gary cunningham, 2013, Hal. 498)
5.    Komplikasi letak Lintang
Oleh karena bagian terendah tidak menutup PAP, ketuban cenderung pecah dini dan dapat disertai menumbungnya tangan janin atau tali pusat, kematian janin, dan rupture uteri.  (Icesmi sukarni, 2013)
6.    Prognosis
Prognosis tergantung pada penanganannya. Bila diagnosis dibuat awal dan dilakukan penanganan yang memadai maka hasilnya akan baik. Letak Lintang yang kasep mengakibatkan kematian semua bayi dan banyak diantaranya ibunya yang juga meninggal. (Harry Oxorn, 2010 Hal. 236 )
Letak Lintang merupakan letak yang tidak mungkin lahir spontan dan berbahaya untuk ibu maupun anak. Biarpun bisa lahir spontan anaknya akan lahir mati. Dalam keadaan tertentu, bila umur kehamilan <30 minggu dan atau berat anak <1400  gram boleh di coba persalinan per vaginam. (Sulaiman Sastrawinata, 2005, Hal. 150)
Resiko kematian maternal dan Neonatal meningkat pada presentasi bahu. Kebanyakan kematian maternal disebabkan oleh ruptur uteri spontan atau ruptur uteri termasuk akibat versi dan ekstraksi. (Sumarah, 2008, Hal. 144)
Penyebab kematian bayi ialah prolapsus funikuli dan asfiksia karena kontraksi rahim terlalu kuat. Juga tekukan leher yang terlalu kuat dapat menyebabkan kematian. Prognosis bayi sangat bergantung pada saat pecahnya ketuban. Selama ketuban masih utuh, bahaya bagi anak dan ibu relatif kecil. Oleh karena itu, kita harus berusaha supaya  ketuban selama mungkin utuh, misalnya :
a.    Melarang pasien mengejan
b.    Pasien dengan anak yang melintang tidak dibenarkan berjalan-  jalan
c.    Tidak diberi obat augmentasi his
d.  Pemeriksaan dalam dilakukan harus hati-hati jangan sampai memecahkan ketuban bahkan di luar rumah sakit sedapat-dapatnya jangan di lakukan pemeriksaan dalam. (Sulaiman Sastrawinata, 2008, Hal. 151)

7.  Penatalaksanaan Letak Lintang
              Jika letak janin tetap lintang saat ibu memasuki persalinan, pelahiran pervagina mustahil di lakukan. Ini merupakan situasi ketika ibu harus benar – benar diingatkan bahwa tindakan sectio caesarea harus dilakukan, sebab jika tidak, baik ibu maupun janin beresiko tinggi mengalami morbiditas dan mortalitas. Satu- satunya pengecualian untuk kasus ini adalah untuk janin yang berukuran kecil atau prematur, yang memungkinkan janin di lahirkan pervaginam tanpa memperhatikan letak maupun presentasi janin. (Debbie Holmes, 2011, Hal. 115)
              Persalinan aktif pada perempuan dengan janin posisi melintang biasanya merupakan indikasi untuk pelahiran caesar. Sebelum persalinan atau pada awal persalinan, dengan membran yang intak, usaha versi eksternal bermanfaat jika tidak ada komplikasi lain. Jika kepala janin dapat dimanuver melalui manipulasi abdomen ke dalam pelvis, kepala harus tetap harus berada di sana selama beberapa kontraksi selanjutnya dalam usaha untuk memperbaiki kepala dalam panggul. (Gary cuningham, 2013, Hal. 498)
              Dengan pelahiran caesar, karena baik kaki maupun kepala janin tidak berada pada segmen bawah uterus, insisi melintang rendah ke dalam janin tidak berada pada segmen bawah uterus, insisi melintang rendah ke dalam uterus dapat menyebabkan ekstraksi janin yang sulit. Hal ini sangat benar pada presentasi dorsoanterior. Dengan demikian, biasanya insisi vertikal di indikasikan. (Gary Cunningham, 2013, Hal. 498).
Seksio saesaria dilakukan pada keadaan-keadaan sebagai berikut :
a.    Bila ada keadaan yang tidak memungkinkan persalinan  pervaginam dengan selamat
b.    Pada semua primigravida
c.    Pada multipara dengan riwayat obstetri jelek seperti persalinan  yang sukar, trauma pada bayi, atau lahir mati
d.    Pada multipara dengan cervix yang tebal dan masih tertutup
e.    Pada pasien dengan riwayat sterilisasi. (Harry Oxorn, 2010, Hal. 237)
C.  Proses Manajemen Kebidanan
1.    Pengertian Manajemen Kebidanan
      Menurut Helen verney, Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengoorganisasikan pikiran dan tindakan dengan urutan logis dan menguntungkan, menguraikan perilaku yang diharapkan dari pemberi asuhan yang berdasarkan teori ilmiah, penemuan, keterampilan dalam rangkaian / tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.



2.    Proses Manajemen Kebidanan
 Manajemen kebidanan menurut varney, adalah :
a.     ( tahap pengumpulan data ).
       Semua informasi yang akurat dan lengkap dikumpulkan dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan , pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan khusus , dan pemeriksaan penunjang.
b.     ( interprestasi data )
       Bidan melakukan identifikasi diagnose atau masalah berdasarkan interprestasi yang akurat terhadap data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterprestasi sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosis dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosis tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.
c.     ( identifikasi diagnosis atau masalah potensial )
      Mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis / masalah yang sudah diidentifikasi.ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan bersiap mencegah diagnosis/masalah potensial bila terjadi. Dalam langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.
  Pada langkah ketiga ini, bidan dituntut mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosis potensial tidak terjadi. Oleh karena itu, langkah ini mrupakan langkah yang bersifat antisipatif rasional/logis. Bidan harus mengkaji ulang apakah diagnosis atau masalah potensial yang diidentifikasi sudah tepat.
d.     ( menetapkan konsultasi dan kolaborasi )
        Bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter segera melakukan konsultasi atau melakukan penanganan bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan. Jadi penatalaksanaan bukan hanya selama asuhan primer periodic atau kunjungan prenatal saja, tetapi selama hamil bersama bidan secara terus menerus, pada waktu wanita tersebut dalam masa persalinan.
e.     ( menyusun rencana asuhan menyeluruh )
         Ini direncanakan asuhan yang menyeluruh dan ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan penataksanaan terhadap masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini, informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
      Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikaasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi / perkiraan yang mungkin terhadap wanita tersebut, apakah dibutuhkan penyuluhan / konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalh yang berkaitan dengan social- ekonomi –kultural atau masalah psikologis.
f.      ( pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman )
       Ini Merencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada langkah 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh  klien atau anggota tim kesehatan lain. Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya (Mis.,memastikan langkah pelaksanaan tepat).
      Dalam situasi ketika bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menagani klien yang mengalami komplikasi , bidan tetap bertanggungjawab dalam penatalaksanaan asuhan klien sesuai rencana asuhan bersama yang menyeluruh. Penataksanaan yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji ulang apakah  semua rencana asuhan telah dilaksanakan.
g.     ( Evaluasi )
        Dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan, meliputi apakah penemuan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan masalah. Rencana dianggap efektif jika memang benar  efektif pelaksanaannya.
       Ada kemungkinan sebagian rencana tersebut efektif sedangkan sebagian belum efektif. Proses penataksanaan asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan sehingga perlu mengulang kembali setiap asuhan yang tidak efektif serta melakukan penyesuaian rencana.
 proses penatalaksanaan umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas  proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena proses penataksanaan tersebut berlangsung dalam situasi klinis dan langkah terakhir bergantung pada klien dan situasi klinis, tidak mungkin proses penataksanaan ini dievaluasi dalam bentuk tulisan saja. ( konsep kebidanan: sejarah dan professionalism, penerbit buku kedokteran (EGC) tahun 2008 ).





3.    Pendokumentasian asuhan kebidanan.
Metode ini dipakai untuk mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekam medis pasien sebagai catatan kemajuan.
a.    Data subjektif ( DS )
Adalah apa yang dikatakan oleh klien
b.    Data objektif ( Do)
Adalah apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan sewaktu melakukan pemeriksaan atau hasil laboratorium.
c.    Analisa ( A )
Adalah kesimpulan apa yang dibuat dari data-data subjektif/objektif.
d.    Planning/perencanaan ( P )
Adalah apa yang dilakukan berdasarkan hasil pengevaluasian tersebut.( konsep kebidanan manajemen dan standar  pelayanan oleh : hj.salmiati, SST, juraida roito H.,SKM, Fathunikmah,.S.pd dan yanti ,SST  )







Tabel I
Jenis pendokumentasian asuhan kebidanan
Alur piker bidan                                                               pencatatan dari asuhan  kebidanan
Proses manajemen kebidanan
Pendokumentasian asuhan kebidanan
 



7 langkah varney
5 langkah (kompetensi bidan )
SOAP NOTES
Data
Data
Subjektif
Objektif
Masalah/diagnosis
Assessment/
diagnosis

Assessment/
Diagnosis
Antisipasi masalah potensial/diagnosis lain
Menetapkan kebutuhan segera untuk konsultasi,kolaborasi
Perencanaan (intervensi )
Perencanaan
Plan :
a.     Konsul
b.     lab
c.     Rujukan
d.     Pendidikan
e.     Follow up
Pelaksanaan
( implementasi )
Pelaksanaan
Evaluasi
Evaluasi
( Lailiyana, dkk, 2011, hal.97 )

                                                 BAB III

STUDI KASUS



  Pada bab ini akan diuraikan tentang penerapan Asuhan Kebidanan  Ny “K” dengan kehamilan letak lintang di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai Kab. Sinjai, pada tanggal 15 Juli 2015 yang diawali dengan identifikasi dan analisa data dasar yang berakhir dengan evaluasi dilanjutkan dengan pendokumentasian.
No. Register              :  081703/15
Tanggal MRS           : 15 Juli  2015                       Pukul : 10.15 wita
Tanggal Pengkajian            : 15 Juli  2015                       Pukul : 10.20 wita
Nama pengkajian     : NIRMAWATI
A.   IDENTIFIKASI DATA DASAR
1.  Identifikasi Ibu/Suami
Nama                                                 : Ny “K”/Tn “H”
Umur                                      : 28 tahun / 32 tahun
Nikah / lamanya                   : 1 kali/± 6 tahun               
Suku                                      : Bugis/Bugis
Agama                                   : Islam/Islam
Pendidikan                           : SMP/SD
Pekerjaan                              : IRT/Petani
     Alamat                         : Manipi, Kec. Sinjai Barat

1.    Riwayat kehamilan sekarang
a.    Hamil yang pertama dan tidak pernah keguguran
b.    HPHT tanggal 12 November 2014 dan TP 19 Agustus 2015
c.    Umur kehamilannya ± 7 bulan (gestasi 34-36 minggu)
d.    Pergerakan janin dirasakan sejak usia kehamilan ± 5 bulan, yaitu pada bulan April yang lalu
e.    Pergerakan janin di rasakan pada sebelah kiri
f.     Merasakan nyeri bila janinnya bergerak
g.    Adanya tekana diafragma bila duduk
h.    Tidak merasakan nyeri perut hebat selama hamil
i.      Tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dari dokter atau bidan
j.      Merasakan kecemasan dan khawatir dengan keadaan kesehatan dirinya dan janinnya
2.    Riwayat kesehatan
a.    Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, paru-paru, asma dan stroke dalam keluarga
b.    Tidak ada riwayat penyakit PMS
c.    Tidak ada riwayat alergi
d.    Tidak ada riwayat tumor atau yang berhubungan dengan kandungan
3.    Riwayat reproduksi
a.    Menarche           : 14 Tahun
b.    Siklus haid         : 28-30 hari
c.    Lamanya Haid   : 5-7 Hari
4.    Riwayat psikososial, spiritual, budaya dan ekonomi
a.    Status perkawinan sah dengan suami sekarang dan sudah berlangsung selama ± 6 Tahun
b.    Menikah pada usia 22 Tahun
c.    Suami sebagai pengambil keputusan
d.    Ibu igin persalinannya ditolong oleh bidan atau dokter di RS secara normal
e.    Keluarga menerima kehamilan dan siap membantu dalam proses persalinannya
f.     Ibu dan suami senantiasa selalu berdoa kepada Allah SWT untuk keselamatan dan kelancaran
5.    Pemeriksaan Fisik
a.    Kesadaran Composmentis
b.    Tanda-tanda vital
                   TD            : 120/70 mmHg
  N              : 80 kali/menit
                  S           : 36,5°C
      P            : 24 kali/menit
c.    Berat badan
1)    Berat badan sebelum hamil     : 48 kg
2)    Berat badan sekarang              : 65 kg
d.    Tinggi badan                                   : 157 cm
e.    Inspeksi, Palpasi, perkusi dan auskultasi
1.     Kepala
Inspeksi    :  Bersih, tidak ada ketombe dan tidak rontok
Palpasi     :  Tidak ada massa dan benjolan
2.   Wajah
Inspeksi    :  Tidak pucat dan tidak oedema
Palpasi     :  Tidak ada nyeri tekan            
3.   Mata
Inspeksi    :  Konjungtiva merah muda, skelera tidak                 ikterus   
4.   Hidung
Palpasi     :  Tidak ada nyeri tekan dan polip
5.   Mulut
Inspeksi    :  Bibir lembab, lidah bersih, tidak                             ada  gigi yang  tanggal dan tidak ada                           cories pada gigi
6.   Telinga
Inspeksi    :  Tidak ada serumen
7.    Leher
 Inspeksi/palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe,                                        vena jugularis dan kelenjar tiroid

8.    Payudara
Inspeksi    :  Simetris kiri dan kanan, hyperpigmentasi                            Areola mammae, putting susu menonjol
 Palpasi     :  Tidak ada massa dan nyeri tekan
9.   Abdomen
Inspeksi    :  Otot perut tampak tegang striae livide dan tidak                            ada bekas operasi
10.   Vulva dan Perineum
 Inspeksi    :  Tidak ada oedema dan varises
11.   Ekstremitas bawah
 Inspeksi    :  Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises
 Palpasi     :  Tidak ada Oedema
                          Perkusi     :  Refleks Patella kiri dan kanan positif
6.    Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 15-07-2015
a.  Darah                     : Hb :11 gram%
b.  Urine                      : Albumin (-), reduksi (-)








B.   IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa       :     GI P0 A0

1.    GI P0 A0
a.  Subyektif
G1 P0 A0
b.   Objektif
Tampak striae livide dan tonus otot perut agak tegang
Analisis dan interpretasi :
Pada primigravida tonus otot perut tampak tegang karena belum pernah mengalami peregangan sebelumnya, tampak striae livida karena adanya hyperpigmentasi kulit akibat adanya hormon MSH (Melanophare Stimulating Hormon)  (Wiknjosastro. H, 2012).
2.     Kehamilan 34-36 minggu
a.  Subjektif
1)    HPHT tanggal 12 November 2014
b.  Objektif
1)     HTP tanggal 19 Agustus 2015
2)    TFU 28 cm
Analisis dan interpretasi :
Menurut rumus Naegel dan HPHT, tanggal 12 November 2014 sampai        tanggal 19 Agustus 2015, masa gestasinya adalah 34-36 Minggu.        (Varney Helen, 2008).
3.     Lintang I
Dasar
      DS  : Ibu merasakan nyeri perut di seblah kiri
      DO :
a.    Leopld II : Bulat, keras, melenting
b.    Leopold III dan IV : kosong
c.    Auskultasi Djj terdengar jelas
Analisa dan Interpretasi data
Pada pemeriksaan abdomen, sumbu panjang janin teraba melintang, sehingga pelvis teraba kosong. ( pelayanankesehatan maternal dan neonatal , Hal . 197
4.  Tunggal
a.   Subjektif
Ibu merasakan janinnya bergerak terutama di daerah perut sebelah kiri.
b.  Objektif
1)   DJJ 145 kali/menit terdengar kuat sebelah kanan
Analisis dan interpresidata
1) Terdengarnya DJJ 145 kali/menit dengan jelas dan ibu dapat merasakan pergerakan janin menandakan bahwa janin hidup, DJJ normal 120-160 denyutan/menit (Winkjosastro. H, 2012).
5.   Keadaan Janin Baik
a.     Subjektif       :
b.    Objektif           :  DJJ 145 kali/menit teratur dan kuat

 Analisis dan interprestasi :
Ibu merasakan gerakan janinnya ditandai dengan detak jantung janin teratur dengan frekuensi DJJ antara 120 kali/menit-160 kali/menit menandakan keadaan janin baik ( Manuaba IBG, 2008).
6.   Keadaan Ibu Baik
a.    Subjektif :
Ibu merasakan tidak ada keluhan selama kehamilannya
b.    Objektif :
Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah        : 120/70 mmHg
2) Nadi                           : 80 kali/menit
3) Suhu badan              : 36,5°C
4) Pernapasan               : 24 kali/menit
    Analisis dan interprestasi :
1)   Selama hamil ibu tidak pernah merasakan kelainan       menandakan ibu dalam keadaan baik
2)   Tanda-tanda vital ibu menunjukkan dalam batas normal
a.    Objektif
1) DJJ 145 kali/menit teratur dan terdengar kuat seblah kiri
C.   DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensial Terjadi Persalinan Seksio Caeserea
a.   Data Subjektif          : G1P1A0
b.   Data Objektif            :
1.    Tampak perut membentuk kesamping dan fundus uteri lebih rendah
2.     Leopold II teraba kepala disebelah kiri perut ibu
3.    Leopold III teraba fundus uteri dan bagian bawah kosong
Analisis dan interprestasi :
 Letak lintang dapat diubah menjadi presentasi kepala dengan melakukan versi luar dan pada seorang primigravida bila versi luar tidak berhasil, sebaiknya dilakukan seksio caeserea, dimana bahu tidak dapat melakukan dilatasi pada serviks dengan baik.
D.   TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI DENGAN DOKTER
Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan USG
E.   RENCANA TINDAKAN ASUHAN
Tujuan : Kehamilan dapat berlangsung sampai persalinan tanpa                     komplikasi
Kriteria :
Keadaan ibu dan janin baik ditandai dengan :
a. Keadaan ibu :
1)   Tanda-tanda vital :
a. Sistol 120 — 140 mmHg
b. Diastol 75 — 90 mmHg
2)   Nadi                                : 76—88 kali/menit
3)   Suhu                              : 36,5 °C
4)   Pernapasan                  : 18—20 kali/menit
b. Keadaan janin :
1) DJJ                                     : 120 — 160 kali/menit
2) Pergerakan janin             : 1 kali/jam
1.   Kecemasan teratasi ditandai dengan:
a.    Ekspresi wajah ibu tampak tenang
b.    Ibu tidak bertanya-tanya lagi tentang keadaannya
2.     Rencana Tindakan
1)    Sampaikan dan jelaskan hasil pemeriksaan tentang keadaan ibu dan janin ;
 Dengan penyampaian dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan mengenai keadaan yang dialami maka ibu akan mengerti dan kecemasannya dapat teratasi sehingga ibu dapat bersikap kooperatif terhadap tindakan atau anjuran petugas kesehatan.
2)    Pantau keadaan janin ;
Dengan memantau keadaan janin, ibu dapat mengetahui bahwa adanya janinnya baik yaitu DJJ dalam batas normal 120 -160 kali/menit.
3)   Beri HE pada ibu, tentang
a)   Istirahat yang cukup ;
Istirahat yang cukup dapat mengurangi beban kerja jantung, melancarkan aliran darah keseluruh organ tubuh dan meningkatkan oksenigasi ke uterus sehingga tidak terjadi hipoksia pada janin
b)    Gizi ;
Kebutuhan gizi pada ibu hamil Iebih dari biasanya karena digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta persiapan masa laktasi.
c)      Sepuluh tanda bahaya kehamilan ;
Dengan memberi tahukan ibu tentang tanda bahaya kehamilan, ibu akan mengerti dan melaksanakan anjuran bidan sehingga jika mereka mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan itu dapat segera meminta pertolongan pada tenaga kesehatan.
4)  Cara menghitung gerakan janin ;
Dengan  mengajarkan  ibu  menghitung pergerakan janin, maka ibu  dapat memantau  sendiri  kesejahteraan   janin secara   objektif. Serta  meningkatkan   pengetahuan   ibu tentang kehamilannya.
5)    Lakukan posisi menungging setiap pagi selama 5-10 menit ;
 Agar posisi janin dapat berubah
6)    Tanda-tanda persalinan ;
Dengan menjelaskan tanda- tanda persalinan diharapkan ibu dapat
tahu dan mengerti serta segera datang kepelayanan kesehatan bila
merasakan tanda-tanda persalinan.
7)    Persiapan kelahiran dan persalinan ;                            
           Dengan  diskusi,  ibu akan lebih siap baik  fisik  maupun  mental            sehingga ibu dalam menghadapi persalinan dengan kelahiran            bayinya tidak cemas lagi.
8)    Beri support mental dan spiritual pada ibu ;
Agar ibu Iebih optimis menghadapi masalah kehamilannya dan Iebih                berserah diri kepada Tuhan.
9)    Anjurkan ibu kembali untuk memeriksakan kehamilannya pada tanggal  25 Juli 2015 untuk mengontrol keadaan ibu dan janinnya ;
Untuk mengetahui hasil perkembangan kepada ibu atas tindakan yang telah diberikan atau dilaksanakan.


F.    IMPLEMENTASI
Tanggal 23 Juli 2015, Jam 10.30 WITA
1.   Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu mengalami kehamilan lewat waktu dan janin dalam keadaan baik.
2.  Memantau keadaan janin, keadaan janin balk dengan DJJ 145 kali/menit.
3.  Memberikan HE kepada ibu, tentang ;
-       Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, kalsium dan vitamin, seperti telur, ikan, tempe, tahu, sayuran berwarna hijau dan buah buahan
4.    Mengajarkan ibu untuk melakukan posisi menungging setiap pagi selama       5-10
5.    Mendiskusikan dengan ibu tentang persiapan persalinan dan kelahiran bayinya, pemilihan tempat persalinan dengan mengingat “SURGAKU” (Serahkan Urusan Rumah Tangga Pada Keluarga) dengan “BERDOA” (Bersama Donor Ongkos Angkutan).
6.    Memberikan support mental dan spiritual
7.    Menganjurkan ibu kembali memeriksakan kehamilannya pada tanggal 25 Juli 2015 untuk mengontrol TTV, DJJ

G.   EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN
1.   Kehamilan masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda inpartu :
a.    Keadaan ibu
1) Tekanan darah    : 120 / 70 mmHg
2) Nadi           : 80 kali/menit
3) Suhu                     : 36°C
4) Pernapasan         : 24 kali/menit
b. Keadaan janin
a) DJJ                         : 145 kali/menit
b) Gerakan janin        : I kali/jam
2.   Kecemasan teratasi ditandai dengan :
a. Ibu tidak bertanya-tanya lagi
b. Ibu mengerti hal-hal yang dianjurkan
3.   Potensial terjadi seksio caeserea ditandai :
Kehamilan ibu letak lintang






PENDOKUMENTASIAN   HASIL  ASUHAN  KEBIDANAN  NY  “K”
TANGGAL 15 JULI 2015


A.   Subyektif :
1.    HPHT tanggal 12 November 2014
2.    Janin bergerak kuat 1 kali tiap jam
3.    Tidak ada riwayat operasi dan transfusi darah.
B.   Objektif
1.   Keadaan umum dan tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah          : 120/70mmHg
b. Nadi                               : 80 kali/menit
c. Suhu badan               : 37°C
d. Pernapasan               : 24 kali/menit
2.   Berat badan ibu
a. Berat badan sebelum hamil                 : 48 Kg
b. Berat badan sekarang               : 65 Kg
3.   Tinggi badan                                               : 157 cm
4.    Pemeriksaan laboratorium tangga! 07 November 2014
a.  Hb                                     : 11,2 gram%
b. Albumin                             : Negatif (-)
c. Reduksi                             : Negatif (-)


C.   Analisa
GI P0 A0, kehamilan 34-36 minggu,
D.   Planning
Tanggal 15 Juli 2015,  jam 10.15 wita
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu mengalami kehamilan letak lintang dan janin dalam keadaan balk dan ibu mengerti tentang kehamilannya
2.   Memantau keadaan janin
       Keadaan janin balk dengan DJJ 145 kali/menit.
3.   Memberikan HE pada ibu
a.    Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung proteini, kalsium dan vitamin seperti telur, ikan, tempe, tahu, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan
4   Mengajarkan ibu cara menghitung gerakan janin untuk memantau kesejahteraan janin yaitu:
1)   Dilakukan `pada waktu yang sama setiap hari, ditentukan oleh ibu sendiri berdasarkan kapan waktu janinnya bergerak.
2)   Ibu menghitung seberapa banyak janinnya bergerak.
3)   Ibu harus segera memberitahu bidan/dokter jika gerakan janin kurang dan 10 kali perhari.
5.   Menjelaskan tanda-tanda persalinan



BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan diuraikan mengenai kesenjangan yang terjadi antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus dalam pelaksanan proses manajemen kebidanan pada Ny “K” dengan kehamilan letak lintang di RSUD Kab. Sinjai, tanggal 15 Juli 2015. Untuk memudahkan pembahasan maka penulis akan menguraikan sebagai berikut :
A.   Identifikasi Data Dasar
            Pada tahap identifikasi data dasar, penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena pada saat mengumpulkan data, klien memberikan informasi secara jelas dan terbuka sehingga memudahkan penulis untuk memperoleh data-data yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Data yang diambil oleh penulis terfokus pada masalah yang dialami Ny “K”.  Adapun tanda dan gejala kehamilan letak lintang dalam tinjauan pustaka yaitu adanya nyeri perut dan nyeri tekan, gerak janinnya berkurang. Sedangkan pada studi kasus Ny “K” di dapatkan pemeriksaan Leopold yang mendukung terjadinya letak lintang.  
            Dari hasil data yang diperoleh tidak ditemukan adanya kesamaan antara tinjauan pustaka dan studi kasus.

B.   Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual 
            Dalam penjelasan Tinjauan pustaka dan Tinjauan Asuhan kebidanan tidak ada kesenjangan pada diagnosa masalah aktual yang dapat diidentifikasi pada Ny “K” dengan letak lintang yaitu: GI P0 A0 , kehamilan 34-36 minggu, lintang 1, presentase bahu, Tunggal, hidup, situs memanjang,  keadaan janin baik,  keadaan ibu khawatir posisi anaknya.
C.   Antisipasi Kemungkinan Masalah Potensial
            Pada manajemen kebidanan, mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi atau yang dialami oleh klien berdasarkan pengumpulan data dan observasi, apabila terdapat kondisi yang tidak normal dan tidak mendapatkan penanganan segera dapat membawa dampak yang berbahaya sehingga mengancam kehidupan Ny “K”, dari tinjauan pustaka kasus letak lintang yang ditangani segera akan berlanjut dengan terjadinya seksio caeserea.
            Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian, tidak ada perbedaan masalah potensial antara Tinjauan Pustaka dengan yang ditemukan pada studi kasus, dimana letak lintang yang ditangani segera berlanjut dengan terjadinya seksio caeserea.
D.   Melaksanakan Tindakan Segera dan Kolaborasi
            Pada Tinjauan Manajemen Kebidanan, tindakan yang harus segera dilakukan oleh bidan sesuai wewenangnya untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya gawat janin. Bidan dapat berkonsultasi ataupun kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang ahli ,sesuai dengan keadaan Ny “K”. Pada tinjauan pustaka tindakan segera pada letak lintang adalah dengan mengkonsultasikan kepada dokter yang lebih ahli untuk dilakukan USG dalam pemantauan keadaan janin.
            Dengan penjelasan pada Tinjauan Pustaka dan Studi kasus pada Ny “K” menunjukkan adanya persamaan antara tinjauan pustaka dan studi kasus.
E.   Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
            Dalam konsep manajemen kebidanan, menurut Varney Helen bahwa rencana tindakan harus disetujui klien, oleh sebab itu sebelumnya harus didiskusikan dengan klien. Semua tindakan yang diambil harus berdasarkan rasional yang relevan yang diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan harus dianalisa. 
Dalam Tinjauan Pustaka dan Asuhan Kebidanan Ny “K” berdasarkan dengan intervensi yang dilakukan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara apa yang ada dalam teori dengan yang di lahan praktek
F.    Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
            Dalam tahapan asuhan kebidanan pada Ny “K” dalam pelaksanaan tindakannya didasarkan atas perencanaan yang telah ditetapkan. Penulis tidak menemukan permasalahan yang berarti, hal itu karna tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun disamping adanya kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain ini menunjukkan adanya kesamaan antara teori dan studi kasus. Ny “K”.


G.   Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan
            Pada tinjauan manajemen asuhan kebidanan proses evaluasi kebidanan. Evaluasi ini dilakukan pada setiap langkah asuhan kebidanan. Pada tahap evaluasi , bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan kebidanan yang diberiakan pada Ny  “K”, pada tinjauan pustaka evaluasi yang perlu dilakukan adalah memantau keadaan serta memantau kesejahteraan janin dan pemeriksaan kehamilan yang teratur, sedangkan yang didapatkan di lahan praktek pada studi kasus dibanding dengan tinjauan pustaka secara garis besar tampak ada persamaan sehingga penulis dapat dengan mudah mengatasi masalah yang mungkin akan timbul. 

















BAB V
PENUTUP

              Pada bab terdahulu sudah dipaparkan pembahasan  hasil studi kasus tentang Asuhan kebidanan pada Ny. “K” selama perawatan klinik. Berdasarkan sejumlah kesesuaian atau keselarasan yang ditemukan antara teori dengan praktek, maka penulis menarik kesimpulan dan saran sebagaimana berikut :
A.     Kesimpulan
1.    Dari data yang diperoleh dari hasil anamneses pada Ny. “K” dilihat dari perut ibu yang membuncit kesamping
2.    Berdasarkan data subjektif dan data objektif yang didapatkan maka penulis menegakkan diagnose / masalah aktual pada Ny. ”K” yaitu GI P0 A0 , kehamilan 34-36 minggu, lintang 1, presentase bahu, Tunggal, hidup, situs memanjang,  keadaan janin baik,  keadaan ibu khawatir posisi anaknya
3.    Data potensial antisipasi terjadinya seksio caeserea 
4.    Kolaborasi dengan dokter untuk mengetahui tindakan selanjutnya.
5.    Rencana Tindakan pada Ny. ”K” yaitu : memantau keadaan janin, memberi HE kepada ibu tentang : istirahat yang cukup, gizi, 10 tanda bahaya, cara menghitung gerakan janin, cara menungging, tanda-tanda persalinan, persiapan kelahiran dan persalinan, memberi support mental dan spiritual.
6.    Dari hasil yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda inpartu.
7.    Pendokumentasian sangat penting dilaksanakan pada setiap tahap dan proses asuhan kebidanan, karena hal ini merupakan bukti pertanggungjawaban bidan terhadap asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada klien.
B.   Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran :
1.    Bagi ibu hamil agar memeriksakan dirinya secara dini dan teratur untuk mendeteksi adanya gangguan dalam kehamilan baik pada ibu maupun bayi sehingga petugas kesehatan dapat melakukan tindakan yang cepat.
2.    Seorang bidan perlu untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan terutama dalam mendeteksi adanya kelainan dan perlu peningkatan sumber daya manusia melalui program pendidikan, pelatihan seminar agar menjadi tenaga bidan yang berkualitas sesuai dengan kemajuan iptek.
3.    Dalam hal pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan kepada klien maupun keluarganya agar mengerti dan mau bekerja sama untuk mengatasi masalah, serta partisipasi aktif keluarga tersebut sangat diperlukan dalam menunjang proses penanganan masalah letak lintang.
4.    Dalam penanganan letak lintang perlu kerjasama yang baik antara bidan dan keluarga agar dapat dicegah terjadinya komplikasi.
5.    Bidan sebagai tenaga medis harus peka terhadap pertolongan persalinan dan memantau kehamilan. Pemerintah sebagai penentu kebijakan dalam pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang merata yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dipelosok misalnya penyediaan bidan desa.
6.    Tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat mengambil keputusan klinik secara tepat untuk menghindari keterlambatan dalam merujuk yang dapat mencegah kematian ibu dan bayi dengan menggunakan pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan setiap melakukan pemeriksakan ibu hamil sebagai bukti pertanggung jawaban bidan atas pelayanan yang diberikan kepada klien. 





DAFTAR PUSTAKA
Achadiat. 2009. Patologi. Jakarta : YBT-SP
Fauziyah. 2012. Ilmu Kebidanan Patologi. Jakarta : ECG
Feryanto dkk. 2012. Ilmu Kebidanan Patologi. Jakarta : ECG
Jasmanih. 2008. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cindekia            Press
Maimunah. 2008. Buku Patologi. Yogyakarta : Mitra Cindekia Press
Naylor dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi. Yogyakarta : ECG
Nugroho dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi. Jakarta : ECG
Prawihardjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBT-SP
 Utomo dkk. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBT-SP
Velen Herney dkk. 2007. Buku Saku Bidan. Jakarta : ECG